Senin, 11 Agustus 2014

Resensi "Laskar Pelangi"

Resensi Novel Laskar Pelangi 




Identitas  : Novel Laskar Pelangi
Judul :  Laskar Pelangi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit :  Bentang
Kota Tempat Terbit : Jl. Pandega Padma 19, Yogyakarta
Tahun Terbit :  Cetakan III, Juli 2007
Tebal halaman : 533 halaman termasuk juga tentang penulis

Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada tidak membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.

Cerita terjadi di desa Gantung, Belitung Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.

Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah.

Mereka, Laskar Pelangi - nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi - pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah  sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini.

Menurut saya novel ini sangat bermanfaat bagi para remaja, khususnya siswa – siswi, karena pada cerita tersebut dikisahkan perjuangan yang begitu berat yang dialami oleh tokoh – tokoh laskar pelangi untuk bersekolah dan menuntut ilmu agar menjadi orang besar nantinya.

Kelebihan novel ini antara lain :

Berisikan motivasi bagi para pembacanya
Isinya begitu menarik dan mengesankan
Banayak amanat yang dapat diambil dari kisah tersebut, dan lain - lain.

Naskah Laskar Pelangi telah diadaptasi menjadi sebuah film berjudul sama dengan novelnya.Film Laskar Pelangi akan diproduksi oleh Miles Films dan Mizan Production, dan digarap oleh sutradara Riri Riza.

Anggota Laskar Pelangi

Ikal : Tokoh 'aku' dalam cerita ini. Ikal yang selalu menjadi peringkat kedua memiliki teman sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar dalam Laskar Pelangi. Ia berminat pada sastra, terlihat dari kesehariannya yang senang menulis puisi. Ia menyukai A Ling, sepupu dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa berakhir oleh jarak akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani bibinya.

Lintang : Teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius. Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif didalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar biasa pintar, pria kecil berambut merah ikal ini pernah salah membawa peralatan sekolahnya. Cita-citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal.


Sahara : Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi. Sahara adalah gadis keras kepala berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Ia adalah gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air  dalam termosnya.

Mahar : Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni. Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang menyenangi okultisme ini sering dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa, Mahar sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak petinggi untuk membuat dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah novel tentang persahabatan.

A Kiong : Anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini adalah pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kendatipun pria kecil ini berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua saling  mencintai satu sama lain.

Syahdan : Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia pasti yang paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi tukang kipas putri dan itupun masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita yang tidak pernah terbayang oleh Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor. Dengan bekerja keras pada akhirnya dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan peran kecil seperti tuyul atau jin... Setelah bosan, ia pergi dan kursus komputer. Setelah itu ia berhasil menjadi Network Designer.

Kucai : Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Ia menderita rabun jauh karena kurang gizi dan penglihatannya melenceng 20 derajat, sehingga jika ia menatap marah ke arah Borek, maka akan terlihat ia sedang memperhatikan Trapani. Laki-laki ini sejak kecil terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD Belitong.

Borek : Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai laki-laki macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara.

Trapani : Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya, seperti misalnya ketika mereka akan tampil sebagai band yang dikomando oleh Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang bercita-cita menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa karena ketergantungannya terhadap ibunya.

Harun : Pria yang memiliki keterbelakangan mental ini memulai sekolah dasar ketika ia berumur 15 tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol kecap ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.

Tokoh-tokoh Lain Dalam Novel Laskar Pelangi

Bu Muslimah : Bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang paling berharga bagi mereka.

Pak Harfan : Nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor. Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang yang sangat baik hati dan penyabar meski murid-murid awalnya takut melihatnya.

Flo : Bernama asli adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal dari keluarga kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya dan sekaligus tokoh terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar pelangi. Awal pertama kali masuk sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan mengambil alih tempat duduk Trapani sehingga Trapani yang malang terpaksa tergusur. Ia melakukannya dengan alasan ingin duduk di sebelah Mahar dan tak mau didebat.

A Ling : Cinta pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A Kiong. A Ling yang cantik dan tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena harus menemani bibinya yang tinggal sendiri.

Novel Laskar pelangi yang ditulis Andrea Hirata, tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di luar Indonesia, hingga ke Amerika Serikat dan mendapatkan penghargaan penerbit para pemenang nobel sastra. Hingga Desember 2012 ada 36 negara yang mempopulerkan Novel Laskar Pelangi ini dan menjadi Best Seller serta diterjemahkan kedalam 18 bahasa.

Minggu, 10 Agustus 2014

Ilmu Budaya Dasar "Tari Indang"

TARI INDANG







A.      SEJARAH TARI INDANG.

Tari Indang merupakan Tarian daerah yang berasal dari tanah Minang Kabau yaitu Sumatera Barat. Etnik Minang Kabau menyimpan banyak kekayaan tradisi lisan. Asal muasal Tari Indang sendiri adalah dari kata Indang atau di sebut juga badindin. Tarian in sesungguhnya suatu bentuk sastra lisan yang disampaikan secara berkelompok sambil berdendang dan memainkan rebana kecil.
Pada awalnya tari Indang bertujuan untuk keperluan dakwah Islam ketika Islam pertama kalinya di bawa oleh “Syekh Burhanudin” sekembalinya dari tanah Aceh. Itu sebabnya, sastra yang dibawakan berasal dari salawat nabi Muhammad atau hal-hal bertema keagamaan. Jika dilihat sekilas gerakan dari tari Indang menyerupai tari Saman yang berasal dari Aceh.
Tari Indang berkembang dalam masyarakat tradisional Minagkabau yang menghuni wilayah abupaten Padang Pariaman.





Tari Indang merupakan hasil perkawinan budaya Minangkabau dan peadaban Islam abad ke-14. Peradaban tersebut diperkenalkan pedagang yang masuk ke Aceh melalui pesisir barat Pulau Sumatra dan selanjutnya menyebar ke Ulakan-Pariaman.
Kalau dibedakan lebih dalam, dalam Tari Indang muncul jenis-jenis nyanyian maqam, iqa’at dan avaz serta penggunaan musik gambus. Maqam menggambarkan tangga nada, struktur interval dan ambitus. Iqa’at menyimpan pola ritmik pada musik islam. Adapun avaz ialah melodi yang bergerak bebas tampa irama dan diperkenalkan music islam. Karena pada dasarnya tari Indang adalah salah satu bentuk sastra lisan yang dalam penyampaiaannya lebih mengedepankan permainan rebana dan dendangan syair – syair yang biasanya bernafaskan Islam.
Para penari  pertunjukan tari Indang biasanya ditampilkan secara berkelompok, dengan jumlah anggota penari 13 orang ditambah 1 orang yang bertindak sebagai tukang dzikir. Tari Indang biasa diramaikan tujuh penari yang semuanya laki-laki. Ketujuh penari itu biasa dinamai ‘anak indang’. Mereka dipimpin seorang guru yang disebut tukang dzikir. Ya, memang indang merupakan manifestasi budaya mendidik lewat surau dan kentalnya pengaruh budaya Islam di Minangkabau.. Tak heran kalau tari indang rang piaman ada kemiripan dengan sebuah tari tradisional dari negri aceh yang berlafaskan islami.
Tari ini menggunakan property Indang dengan jumlah penari ganjil, minimal  7 orang penari laki-laki, penari yang berada di samping kiri penari yang di tengah adalah  penari yang memberikan aba-aba untuk memulai tarian yang sering disebut dengan paningkah Indang. Tari Indang ini berdurasi lebih kurang ± 30 menit.


B.      LIRIK LAGU DARI TARI INDANG

Balari lari bukannyo Kijang                                      
Pandan tajamua di muaro
Kami manari basamo samo
Paubek hati dusanak sadonyo

Ikolah indang oi sungai Garinggiang
Kami tarikan basamo-samo
Sambuiklah salam oi sambah mairiang
Pado dusanak alek nan tibo

Bamulo indang ka ditarikan
Salam bajawek (ondeh) ganti baganti
Lagu lah indang kami nyanyikan
Supayo sanak ondeh basuko hati

Dindin badindin oi dindin badindin
Dindin badindin oi dindin badindin

Di batu basa oi aua malintang
Di sinan asa nagari kami
Kami tarikan oi tarinyo indang
Salah jo jangga tolong pelok’i

Kabekan jawi di tangah padang
Baoklah pulang (ondeh) di hari sanjo
Kami manari jo tari indang
Paubek hati (ondeh) urang basamo

Baralah tinggi oi si buruang tabang
Panek maayok ka hinggok tabang
Banyak ragamnyo oi budayo datang
Budayo kiyo kambangkan juo

Dindin badindin oi dindin badindin
Dindin badindin oi dindin badindin

Darilah solok nak ka salayo
Urang lah guguak (ondeh) pai ka pakan
Ambiak nan elok jadi pusako
Sado nan buruak (ondeh) kito pelokan

Dindin badindin oi dindin badindin
Dindin badindin oi dindin badindin
Dindin badindin oi dindin badindin
Dindin badindin oi dindin badindin

Arti dari lirik :

Berlari lari bukanlah kijang
Pandang terjemur di muara
Kami menari bersama-sama
Pengobat hati saudara semua

Inilah indang sugai geringging
Kami tarikan bersama-sama
Sambutlah saram oi sembah mengiring
Pada saudara pesta yang tiba

Awal indang di tarikan
Salam disabuh (ondeh) ganti-berganti
Lagu indang kami nyanykan
Agar saudara ondeh bersuka hati

Dindin badindin oi dindin badindin
Dindin badindin oi dindin badindin

Di batu basa oi alur melintang
Disitu asal negeri kami
Kami menarikna oi tarinya indang
Salah dan janggal tolong perbaiki

Ikatkan sapi di tengah padag
Bawalah pulang (ondeh) di hari senja
Kami menari dengan tadi indang
Pengobat hati (ondeh) orang semua

Berapalah tinggi oi si burung terbang
Lelah terbang pasti hinggap juga
Banyak ragamnya oi budaya datang
Budaya kota kembangkan juga

Dindin badindin oi dindin badindin
Dindin badindin oi dindin badindin

Dari Solok nak ke Salayo
Oranglah gigih (ondeh) pergi ke pekan
Ambil yang baik jadi pusaka
Semua yang buruk (ondeh) kita perbaiki

Dindin badindin oi dindin badindin
Dindin badindin oi dindin badindin
Dindin badindin oi dindin badindin

Dindin badindin oi dindin badindin

C. Penampilan Tari indang